# Bidang Pendidikan:
* Dampak Positif:
1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.
2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka
Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
* Dampak negatif:
1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
# Bidang Kebudayaan:
* Dampak Positif:
1. Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol.Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
2. Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
3 Tekanan, kompetisi yang tajam di perbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras
* Dampak Negatif:
Dalam perkembangannya kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan,misalnya : – hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara – terjadinya erosi nilai-nilai budaya, – menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme – hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong – kehilangan kepercayaan diri – gaya hidup kebarat-baratan, dan banyak lagi masalah yang di akibatkan oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
# Bidang Industri:
* Dampak Positif:
1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
2. Terjadinya industrialisasi
3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat
Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
5. Di bidang kedokteran dan kemajauan ekonomi mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditi
* Dampak Negatif:
1. terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan
2. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.
http://rahmahwatiputri.blogspot.com
Minggu, 10 April 2011
Entry 2: Manfaat Teknologi Informasi Bagi Suatu Negara
Berkaitan dengan manfaat teknologi informasi dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government) sebagian besar departemen/ institusi tampaknya akan memerlukan waktu untuk mempersiapkan diri. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pemanfaatan teknologi informasi di sebagian besar departemen/institusi seperti pada kasus-kasus berikut :
· Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik, teknologi informasi masih dianggap sebagai alat “pengotomasi proses” yang diharapkan dapat mengurangi proses yang dilakukan secara manual dibanding sebagai alat yang dapat mengurangi birokrasi.
· Dalam konteks partisipasi semua pihak untuk penyusunan kebijakan, teknologi informasi masih dianggap sebagai alat yang mempermudah pengumpulan informasi dibanding sebagai alat yang dapat membuka komunikasi dengan pihak luar seperti publik atau instansi lain.
· Dalam konteks keterbukaan (transparansi) internal, teknologi informasi masih dianggap sebagai sarana penyedia akses dibanding sebagai sareana penyediaan informasi yang lebih spesifik seperti latar belakang suatu kebijakan misalnya.
· Dalam konteks pelaksanaan suatu kebijakan, teknologi informasi masih dilihat sebagai sarana untuk mempercepat pelaporan dibanding sebagai sarana untuk membantu proses monitoring.
· Dalam konteks peningkatan kualitas suatu kebijakan teknologi informasi masih dilihat sebagai sarana untuk memperluas sumber informasi dan data dibanding sarana yang dapat menciptakan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA:
ANITA MARLIANA MAKKI; “PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA BIDANG PENDIDIKAN, PEMERINTAHAN, PERBANKAN DAN KEUANGAN”;
”SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN SEBAGAI IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DALAM PELAYANAN BKN DI BIDANG KEPEGAWAIAN”.
KAMANG; “PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG PEMERINTAHAN”
ALI ROKHMAN; “POTRET DAN HAMBATAN E- GOVERNMENT INDONESIA”
· Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik, teknologi informasi masih dianggap sebagai alat “pengotomasi proses” yang diharapkan dapat mengurangi proses yang dilakukan secara manual dibanding sebagai alat yang dapat mengurangi birokrasi.
· Dalam konteks partisipasi semua pihak untuk penyusunan kebijakan, teknologi informasi masih dianggap sebagai alat yang mempermudah pengumpulan informasi dibanding sebagai alat yang dapat membuka komunikasi dengan pihak luar seperti publik atau instansi lain.
· Dalam konteks keterbukaan (transparansi) internal, teknologi informasi masih dianggap sebagai sarana penyedia akses dibanding sebagai sareana penyediaan informasi yang lebih spesifik seperti latar belakang suatu kebijakan misalnya.
· Dalam konteks pelaksanaan suatu kebijakan, teknologi informasi masih dilihat sebagai sarana untuk mempercepat pelaporan dibanding sebagai sarana untuk membantu proses monitoring.
· Dalam konteks peningkatan kualitas suatu kebijakan teknologi informasi masih dilihat sebagai sarana untuk memperluas sumber informasi dan data dibanding sarana yang dapat menciptakan keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA:
ANITA MARLIANA MAKKI; “PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA BIDANG PENDIDIKAN, PEMERINTAHAN, PERBANKAN DAN KEUANGAN”;
”SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN SEBAGAI IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DALAM PELAYANAN BKN DI BIDANG KEPEGAWAIAN”.
KAMANG; “PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG PEMERINTAHAN”
ALI ROKHMAN; “POTRET DAN HAMBATAN E- GOVERNMENT INDONESIA”
Entry 1: Perkembangan Teknologi Informasi Dalam Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Suatu Negara
Di Bidang Pendidikan:
Dengan perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh menggunakan media internet untuk menghubungkan antara peserta didik dengan pendidiknya, melihat nilai peserta didik secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal pelajaran, mengirimkan berkas tugas yang diberikan pendidik dan sebagainya. Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara pendidik dan peserta didik.Dengan media internet, sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara pendidik dan peserta didik baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Melalui bentuk real time dapat dilakukan dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Bentuk tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board. Dengan cara di atas interaksi pendidik dan peserta didik di kelas dapat digantikan walaupun tidak secara utuh. Melalui web, bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga diwujudkan. Materi pendidik dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di download oleh peserta didik. Ujian dan kuis yang dibuat oleh pendidik dapat pula dilakukan dengan cara yang sama. Urusan administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi, di dukung dengan metode pembayaran online.
Di Bidang Budaya:
Di bidang budaya, teknologi mampu mensosialisasikan budaya suatu bangsa kepada negara lain. Pertukaran informasi yang menyangkut budaya dan pariwisata juga dapat berjalan dengan baik. Namun demikian, arus informasi yang berkembang cepat dan pesat memungkinkan adanya budaya dari luar yang masuk ke suatu negara. Hal ini memungkinkan munculnya cultural imperialisme dan dominasi budaya asing dibandingkan dengan budaya yang sebelumnya telah ada. Cultural imperialisme adalah kondisi di mana budaya lokal kalah dan di dominasi oleh budaya lain yang masuk belakangan. Contohnya adalah budaya individualisme dan konsumerisme yang secara tidak sadar dan telah terhegemoni dalam masyarakat Indonesia. Kemajuan teknologi yang bersinggungan dengan isu-isu politik, sosial, ekonomi dan budaya tersebut harus disadari oleh setiap orang. Dengan adanya kesadaran mengenai isu-isu yang bersinggungan dengan kemajuan teknologi komunikasi tersebut diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan atau permasalahan lain yang nantinya akan mungkin timbul di kemudian hari.
Bahan bacaan : Straunbhaar, Joseph, & LaRose, Robert (2004). Media Now: Communications Media in the Information Age, Belmont, CA : Wadsworth, bab 14-15 Susi Sakti Andarini, 070628291
Dengan perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh menggunakan media internet untuk menghubungkan antara peserta didik dengan pendidiknya, melihat nilai peserta didik secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal pelajaran, mengirimkan berkas tugas yang diberikan pendidik dan sebagainya. Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara pendidik dan peserta didik.Dengan media internet, sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara pendidik dan peserta didik baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Melalui bentuk real time dapat dilakukan dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Bentuk tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board. Dengan cara di atas interaksi pendidik dan peserta didik di kelas dapat digantikan walaupun tidak secara utuh. Melalui web, bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga diwujudkan. Materi pendidik dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di download oleh peserta didik. Ujian dan kuis yang dibuat oleh pendidik dapat pula dilakukan dengan cara yang sama. Urusan administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi, di dukung dengan metode pembayaran online.
Di Bidang Budaya:
Di bidang budaya, teknologi mampu mensosialisasikan budaya suatu bangsa kepada negara lain. Pertukaran informasi yang menyangkut budaya dan pariwisata juga dapat berjalan dengan baik. Namun demikian, arus informasi yang berkembang cepat dan pesat memungkinkan adanya budaya dari luar yang masuk ke suatu negara. Hal ini memungkinkan munculnya cultural imperialisme dan dominasi budaya asing dibandingkan dengan budaya yang sebelumnya telah ada. Cultural imperialisme adalah kondisi di mana budaya lokal kalah dan di dominasi oleh budaya lain yang masuk belakangan. Contohnya adalah budaya individualisme dan konsumerisme yang secara tidak sadar dan telah terhegemoni dalam masyarakat Indonesia. Kemajuan teknologi yang bersinggungan dengan isu-isu politik, sosial, ekonomi dan budaya tersebut harus disadari oleh setiap orang. Dengan adanya kesadaran mengenai isu-isu yang bersinggungan dengan kemajuan teknologi komunikasi tersebut diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan atau permasalahan lain yang nantinya akan mungkin timbul di kemudian hari.
Bahan bacaan : Straunbhaar, Joseph, & LaRose, Robert (2004). Media Now: Communications Media in the Information Age, Belmont, CA : Wadsworth, bab 14-15 Susi Sakti Andarini, 070628291
Langganan:
Postingan (Atom)